Selasa, 27 Maret 2018

Menyambut dan Mempersiapkan Diri

Tak terasa Ramadhan tinggal hampir dua bulan lagi. Iya waktu berjalan begitu cepat, meski kita tidak tau esok masih ada atau tidak. Kita tidak akan pernah tau sampai tidak kita di bulan penuh ampunan itu. Tapi mari kita dalam semangat selalu menyambut bulan Ramadhan. Seperti waktu 11 bulan di luar Ramadhan yang kita gunakan untuk membiasakan diri menyambut bulan Ramadhan selanjutnya dengan amalan-amalan.


Berikut saya lampirkan kutipan khutbah Rasulullah SAW saat mengajak sahabat-sahabat dalam menyambut bulan suci nan penuh berkah Ramadhan:

//
Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat, dan ampunan. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari yang paling utama, malam-malamnya adalah malam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ininapas-napasmu menjadi tasbih, tidurmu, menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan do'a-do'amu diijabah.

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapatkan ampunan di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu. Bersedekahlah pada kaum fukara dan miskin. Muliakanlah orang yang lebih tua darimu, sayangilah yang lebih muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu. Jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal bagimu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang kamu haram mendengarnya.

Kasihanilah anak yatim niscaya anak-anakmu dikasihi manusia. Bertobatlah kamu kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdo'a pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat utama ketika Allah Azza Wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab ketika mereka menyerunya dan mengabulkan mereka ketika mereka berdo'a kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istigfar. Punggung-punggungmu berat karena dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah, Allah bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengadzab orang-orang yang shalat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul 'Alamin.

Wahai manusia! Barang siapa diantaramu memberi buka pada orang-orang mukmin yang shaum pada hari ini, maka sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma, jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaqnya pada bulan ini,ia akan berhasil melewati shirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang memperingan pekerjaan orang-orang yang memiliki tangan kanan-Nya (budak) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali silaturahim di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan tali kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa melakukan shalat fardhu, baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu di bulan lainnya. Barang siapa melakukan shalat sunnah di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang siapa memperbanyak shalawat di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya melebihi timbangan pada hari ini. Barang siapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Qur'an, ganjarannya sama dengan manghatamkan Al-Qur'an pada bulan ini.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah pada Tuhanmu agar ia tidak akan pernah menutupkannya lagi. Sedang pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah pada Tuhanmu agar Ia tidak pernah membukakan lagi bagimu. Syaitan-syaitan terbelenggu, maka mohonlah agar mereka tidak lagi menguasaimu.
\\

Sebuah kajian Muslimah dengan tema "Mempersiapkan Ramadhan Terakhir"



Pernah juga dapat cerita bahwa ada keluarga yang memang mempersiapkan 11 bulan untuk menyambut Ramadhan, termasuk dari segi financial yaitu dengan menabung dan menyisihkan dana tersendiri untuk digunakan di bulan Ramadhan. Kenapa harus disiapin sendiri ya? Bukan cuma untuk sahur, buka saja kakak, tapi mulai dari zakat, sedekah sebanyak-banyaknya ditambah rencana untuk persiapan berdiam diri di masjid sekeluarga (tenda, pasokan makanan, dsb). Dan MasyaAllah, makin tahun makin ada peningkatan, mulai coba sedekah untuk fakir miskin mencukupi makan sebulan penuh. Contoh kecil gambaran baiti jannati ya. Semoga ya, aamiin.

Senin, 19 Maret 2018

Tinggalkanlah, Move up

Tinggalkanlah pandangan mata yang tidak perlu, niscaya kamu memperoleh kekhusyukan.
Tinggalkanlah kata-kata yang tidak penting, niscaya kamu mendapatkan hikmah kearifan.
Tinggalkanlah kelebihan makan niscaya kamu memperoleh taufik dalam beribadah.
Tinggalkanlah mencari-cari keburukan orang lain, niscaya kamu akan menyadari keburukan-keburukan dirimu sendiri.
/Abdullah bin Mubarok/

Perbaikilah yang Tersembunyi

"Barang siapa memperbagus hal-hal tersembunyinya, niscaya Alloh jelitakan apa yang tampak dari dirinya. Barang siapa memperbaiki hubungannya dengan Alloh, niscaya Alloh baikkan hubungannya dengan sesama. Barang siapa disibukkan oleh urusan agamanya, maka Alloh yang akan mencukupkannya dalam perkara dunia".
/Umar ibn Abdil Aziz/

Rabu, 14 Maret 2018

Sosok Beliau saat KP di Semarang

Engkau tau? Syukur akan selalu membuatmu menjadi manusia yang sederhana, low profile nama kerennya.
Bukan berarti kamu konstan/ stuck disitu-situ aja.
Tapi justru engkau senantia ingin melakukan yang terbaik terhadap pekerjaan yang sudah ditekuni.
Ketika engkau mulai memperoleh segalanya, ingatlah bahwa dunia ini bagaikan kaca yang semu.
tataplah lekam-lekam orang disekitarmu.
dengan kesederhaan hidup merekapun mampu bersyukur.
kembali aku menatap pilu dibalik sosok itu.
penuh harapan dibalik kaca itu.
hanya kerja keras yang mampu ia berikan dihidupnya ini.
dia bahkan tidak memerlukan motivasi yang akan membangkitkannya ketika bosan melanda.
tidak, bahkan dia tidak pernah bosan, justru dialah sosok yang penuh motivasi itu.
miris melihat bayangannya yang menatap jauh dari balik dinding kaca itu.
Sosok itu selalu paling awal datang dan menyambut dengan senyum tulus sambil tetap mengayunkan tongkat pembersihnya.